BISMILLAH

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Wednesday, April 27, 2016

Overview mengenai Metode Analisis

Didalam Pemodelan Analisis Sistem Perangkat Lunak sedikitnya terdapat 6 (enam) bagian yang harus kita ketahui. antara lain :

  1. Elemen Model Analisis
  2. Pemodelan Data
  3. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi
  4. Mekanik dari Analisis Terstruktur
  5. Kamus Data
  6. Overview mengenai Metode Analisis

6. Overview mengenai Metode Analisis

Berikut sekilas mengenai Overview Metode Analisis

-Data Structured Systems Development     
Data Structure System Development (DSSD), yang disebut juga dengan metodologi Warnier-Orr terjadi dari kerja perintis mengenai analisis domain informasi yang dilakukan oleh J.D Warnier. Warnier mengembangkan sebuah notasi untuk mempresentasikan hirarki informasi dengan menggunakan tiga kontruksi untuk urutan, pemilihan, dan pengulangan dan mendemonstrasikan bahwa struktur perangkat lunak dapat ditarik dari struktur data.

Ken Orr memperluas kerja Warnier untuk mencakup pandangan yang lebih luas mengenai domain informasi yang telah dikembangkan kedalam DSSD

 -Jackson System Development
Jackson System Development (JDS) mengembangkan kerja yang dilakukan oleh M.A. Jackson tentang analisis domain informasi dan hubungannya dengan desain system dan program. Dalam kalimat Jackson , “Pengembang memulai dengan menciptakan sebuah model realistis dimana system diperhatikan, realitas yang memperlengkapi masalah subjek (system)nya..”

JSD memiliki enam langkah pengembangan sistem, yaitu:
1.      Entity Action Step
2.      Entity Struture Step.
3.      Initial Model Step.
4.      Function Step.
5.      System Timing Step.
6.      Implementation Step

-SADT
Structured analysis and design technique (SADT) adalah sebuah teknik yang telah digunakan secara luas sebagai sebuah notasi untuk definisi system, representasi proses, analisis persyaratan perangkat lunak dan desaign system /perangkat lunak.

Terdapat dua jenis diagram yang dipakai dalam paket SADT, yaitu:

1.      Diagram kegiatan (yang dinamakan aktigram)
2.      Diagram dflta (yang dinamakan datagram)

Aktigram dan datagram disusun secara terpisah dengan cara atas-ke-bawah
(top-down); masing-masing diagram dapat berupa diagram ringkas (parent) atau diagram rinei dari diagram parent (child).

Share:

Kamus Data

Didalam Pemodelan Analisis Sistem Perangkat Lunak sedikitnya terdapat 6 (enam) bagian yang harus kita ketahui. antara lain :

  1. Elemen Model Analisis
  2. Pemodelan Data
  3. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi
  4. Mekanik dari Analisis Terstruktur
  5. Kamus Data
  6. Overview mengenai Metode Analisis

5. Kamus Data


Pengertian Kamus data menurut PRESS [4] adalah : ” daftar elemen-elemen  data yang terorganisasi yang berhubungan dengan sistem, sehingga  pengguna dan analis sistem mempunyai pemahaman yang sama tentang data masukan, data keluaran serta komponen-komponennya “.

Kamus data pertama berbasis dokumen - kamus data itu tersimpan dalam bentuk hard copy dengan mencatat semua penjelasan data dalam bentuk tercetak. Walau sejumlah kamus berbasis dokumen masih ada, praktek yang  umum sekarang adalah menggunakan kamus data berbasis komputer. Pada kamus data berbasis komputer penjelasan data dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan data description language (DDL) dari sistem manajemen database,sistem kamus, atau peralatan CASE.   
      
Dengan menggunakan KD analis system dapat  mendefinisikan data yang mengalir di system dengan lengkap.KD di buat pada tahap analisis system dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan system.

Pada tahap analisis,
KD digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis system dengan pemakai system tentang data yang mengalir di system, yaitu tentang data yang masuk ke system dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai system.

Pada tahap perancangan sistem, 
KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Gambar berikut ini menunjukkan hubungan antara DFD dengan KD 

Bentuk-bentuk Kamus Data

Sistem yang disajikan di sini terdiri dari satu set empat bentuk kamus yang menje­laskan isi database secara hirarkis seperti tampak dalam Gambar 1. Set bentuk-bentuk ini disesuaikan untuk melengkapi model proses yang menggunakan diagram arus data. Bentuk-bentuk tersebut memungkinkan kamus data memberikan dokumentasi lengkap mulai dari tingkat ringkas dalam hal arus data sampai ke penjelasan rinci untuk tiap elemen data. Kamus data karenanya merupakan peralatan terstruktur top-down. 



Konten Kamus data
·           Nama : Nama data, kontrol, penyimpan data atau entitas eksternal
·           Alias   : Nama lain yang digunakan
·           Where  used/how use : Proses yang menggunakan data dan bagaimana ia digunakan
·           Content desc : Notasi untuk merepresentasikan isi
·           Supplementary information : Informasi lain mengenai tipe data, harga, dll


Share:

Saturday, April 23, 2016

Mekanik dari Analisis Terstruktur

Didalam Pemodelan Analisis Sistem Perangkat Lunak sedikitnya terdapat 6 (enam) bagian yang harus kita ketahui. antara lain :

  1. Elemen Model Analisis
  2. Pemodelan Data
  3. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi
  4. Mekanik dari Analisis Terstruktur
  5. Kamus Data
  6. Overview mengenai Metode Analisis

4. Mekanik dari Analisis Terstruktur

1.  Membuat sebuah diagram hubungan Entitas

Diagram hubungan  entitas memungkinkan seorang perekayasa perangkat lunak untuk secara penuh menspesifikasikan objek data yang merupakan input dan output dari system. Pendekatan berikut ini perlu diketahui dalam membuat diagram Entitas :
ü  Selama pengumpulan persyaratan, pelanggan diminta untuk mendaftar ‘hal-hal’ yang akan dituju oleh proses bisnis dan aplikasi. ‘Hal-hal’ ini dimasukkan kedalam sebuah daftar objek data input dan output dan entitas eksternal yang menghasilkan atau mengkonsumsi informasi.
ü  Dengan mengambil objek satu pada satu saat , analis dan pelanggan mendefinisikan apakah ada sambungan (tidak diberi nama pada tahap ini ) ada diantara objek data  dan objek lain.
ü  Dimanapun sambungan ada, analis dan pelanggan menciptakan satu pasangan hubungan objek atau lebih .
ü  Untuk masing-masing pasangan hubungan objek, dicari kardinalitas dan modalitas.
ü  Langkah 2 sampai 4 dilanjutkan secara iterative sampai semua pasangan hubungan objek sudah didefinisikan. Sudah menjadi kebiasaan untuk menemukan penghilangan pada saat proses ini berlanjut. Objek dan hubungan baru akan ditambahkan pada saat jumlah iterasi bertambah.
ü  Atribut dari masing-masing entitas didefinisikan
ü  Diagram entitas diformalisasikan dan dikaji
ü  Langkah 1 sampai 7 diulangi sampai pemodelan data terlengkapi.

2.       Membuat Sebuah Model Aliran Data
            Diagram aliran data (DFD) memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengembangkan model domain informasi dan domain fungsional pada saat yang sama. Beberapa tuntunan sederhana dengan terukur dapat membantu selama derivasi  sebuah diagram aliran data :
1.      diagram aliran data tingkat 0 harus menggambarkan perangkat lunak/system sebagai gelembung tunggal.
2.      input dan output utama harus dicatat secara berhati – hati
3.      penyaringan harus dimulai dengan mengisolasi proses calon, objek data, dan penyimpanan yang akan direpresentasikan pada tingkat selanjutnya.
4.      semua anak panah dan gelembung harus diberi label dengan nama yang berarti
5.      kontinyuitas aliran informasi harus dijaga dari tingkat ke tingkat
6.       satu gelembung pada satu saat harus disaring.
Ada  kecenderungan natural untuk terlalu mengkomlikasikan diagram aliran data. Hal ini terjadi bila analisis ingin menunjukkan terlalu banyak  detail pada saat yang terlalu dini

3.             Membuat Sebuah Model Aliran Kontrol
Untuk beberapa tipe aplikasi pemrosesan, model data dan diagram aliran data meruapakan hal yang diperlukan untuk memperoleh wawasan yang berarti kedalam persyaratan perangkat lunak. Tetapi, seperti yang telah dicatat, disana ada suatu kelas aplikasi yang besar yang lebih dikendalikan oleh kejadian dari pada data, yang lebih menghasilkan informasi control dari pada menghasilkan laporan dan tampilan. Dan yang memproses informasi dengan perhatian besar kepada waktu dan kinerja kerja. Aplikasi semacam itu mambutuhkan pemodelan aliran control sebagai tambahan kepemodelan aliran data.
Telah kita catat bahwa sebuah kejadian atau item control diimplementasikan sebagai harga Boolean (misalnya; benar atau salah, on atau off, 1 atau 0) atau sebuah daftar diskrit dari keadaan (kosong,penuh), untuk memilih calon kejadian yang potensial, diusulkan tuntutan berikut ini :
·              Daftarlah semua sensor yang dibaca oleh perangkat lunak
·              Daftarlah semua keadaan interupsi
·              Bacalah semua saklar yang diaktuasi oleh operator
·              Daftarlah semua keadaan data
·              Dengan menarik uraian data kerja dan data benda yang diaplikasikan ke narasi pemrosesan, kajilah semua item control sebagai input /output CSPEC yang mungkin
·              Gambarkanlah tingkah laku dari system dengan mengidentifikasi keadaannya ; identifikasikanlah bagaimana keadaan dicapai dan definisikanlah transisi antar keadaan.
·              Fokuskanlah penghilangan yang mungkin sebuah kesalahan yang paling umum didalam menspesifikasikan control (misalnya, tanyakanlah ; adakah suatu cara dimana saya dapat masuk ke keadaan itu atau keluar darinya).

4.       Spesifikasi Kontrol
            CSPEC mempresentasikan tingkah laku system (pada tingkat dimana dia direferensikan) didalam dua cara yang berbeda. CSPEC berisi sebuah diagram transisi keadaan (STD) yang merupakan suatuspesifikasi sekuensial dari tingkah laku. Dia juga dapat berisi suatu table aktifitas proses (PAT) – sebuah spesifikasi  kombinaturial dari tingkah laku. 

5.       Spesifikasi Proses
            Spesifikasi Proses (PSPEC) digunsksn untuk menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan.Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, bahasa design program/Progamme Design Language (PDL) dari Algoritma proses, persamaan Matematika, table, diagram atau bagan, dengan memberikan sebuah PSPEC untuk mengiringi masing-masing gelembung didalam model aliran, berarti perekayasa perangkat lunak menciptakan sebuah “spesifikasi mini”yang dapat berfungsi sebagai sebuah langkah pertama didalam kreasi spesifikasi persyaratan perangkat lunak dan sebagai penuntun bagi desaign komponen program yang akan mengimplementasikan program.

Share:

Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Didalam Pemodelan Analisis Sistem Perangkat Lunak sedikitnya terdapat 6 (enam) bagian yang harus kita ketahui. antara lain :

  1. Elemen Model Analisis
  2. Pemodelan Data
  3. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi
  4. Mekanik dari Analisis Terstruktur
  5. Kamus Data
  6. Overview mengenai Metode Analisis

3. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis komputer. Sistem tersebut menerima input dengan berbagai cara dan menghasilkan suatu output. Akibatnya kita dapat menciptakan suatu model aliran bagi setiap sistem berbasis komputer tanpa melihat ukuran dan kompleksitasnya.


membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:
a.      Pengertian DFD
b.      Latar Belakang DFD
c.       Manfaat DFD
d.      Tujuan DFD
e.      Notasi/Simbol DFD
f.        Langkan membuat/mengambar DFD
g.      Kesalahan dalam menggambar DFD
h.      Tips dalam membuat DFD

a.      Pengertian DFD
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan  DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

b.      Latar belakang DAD

Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

c.       Manfaat DFD

Manfaat DFD adalah :
1.       Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
2.       DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3.       DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

d.      Tujuan DFD

Tujuan DFD  adalah
1.    Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2.    Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

e.      Simbol DFD

Terminator/Kesatuan luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989).
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.

Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

-Arus data (data flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Notasi Arus Data di DFD

Arus Arus data  data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :
·       Formulir atau atau dokumen dokumen yang  yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
·       Laporan tercetak tercetak yang  yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem
·       Output dilayar  computer
·       Masukan untuk komputer computer
·       Komunikasi ucapan
·       Surat atau memo
·       Data yang dibaca atau atau direkam di  file
·       Suatu isian yang  yang dicatat pada buku agenda
·       Transmisi data  dari suatu komputer ke komputer lain

-Proses (process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
Notasi Proses di DFD

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

·         Proses harus memiliki input dan output.
·         Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
·         Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

-Simpanan data (data store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
Simbol dari Simpanan Data di DFD

-Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1.    Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2.    Pemberian nomor pada komponen proses
3.    Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4.    Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5.    Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

f.        Langkah membuat/menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

Buat Diagram Konteks (diagram context)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
·      Tentukan nama sistemnya
·      Tentukan batasan sistemnya.
·      Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
·      Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.

Gambarkan diagram konteks.
Context Diagram

Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
·      Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
·      Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
·      Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
·      Hindari perpotongan arus data
·      Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)

Overview Diagram

Buat Diagram Level Satu


Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
·      Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
·      Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
·      Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
·      Hindari perpotongan arus data.
·      Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2


Level dalam DFD

g.      Kesalahan dalan pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan   DFD adalah :
(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)





1.    Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
2.    Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
3.    Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
4.    Data Store tidak memiliki keluaran
5.    Data Store tidak memiliki masukan
6.    Hubungan langsung antar entitas luar
7.    Masukan langsung entitas data store
8.    Keluaran langsun dari data store ke Entitas  luar
9.    Hubungan langsung antar data store
10.  Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store
Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
1.    Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
2.    Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
3.    Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
4.    Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
5.    Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
6.    Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
7.    Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
8.    Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
9.    Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
10.Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
11.Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report

12.Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.
Share:

Blogroll

Recent Posts

Definition List